8/15/13

interacting disturbances


saya jadi ingat, kata ibu saya, saya waktu kecil (balita) mungkin bisa dikatakan "autis ringan" karena hobi saya yang suka main dan ngobrol sendiri di rumah, dan kemampuan saya untuk mengingat suatu cerita di buku atau lirik lagu yang dinyanyikan ibu saya, selain itu saya tidak perduli dengan orang sekitar yang mengajak saya bicara.

nah, saya mau bercerita sedikit, belakangan ini menyadari kalau saya punya gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain baik individu atau kelompok, semacam sulit memulai suatu pembicaraan atau merasa risih dengan pembicaraan orang lain yang dianggap tidak penting. semacam apatis mungkin, individualis atau antisosial mungkin namanya. semisal contohnya di kantor, saya malas nimbrung obrolan orang lain, atau di klinik, saya sulit "berakrab-akrab" dengan rekan kerja seperti curhat-curhat masalah pribadi. saya baru sadar kalau saya suka terlalu serius menanggapi becandaan orang lain, sempat juga ada komentar "mbak dita serius amat..." saat diajak ngobrol dan tetap tidak begitu saya tanggapi. dan kejadian terakhir yang membuat saya sadar kalau ada yang tidak beres sama saya waktu melihat dua orang rekan kerja baru di klinik ngobrolin sesuatu sambil cekikikan, padahal mereka berdua tidak pernah kenal sebelumnya. dalam hati saya bilang "kenapa kamu gak ikutan nad?". kenapa ya? bukannya sombong atau tidak mau beramah tamah, tapi saya canggung untuk memulai, lagipun terkadang isinya pembicaraan tentang orang lain, jadi terkadang dalam suatu interaksi saya lebih memilih diam saja dan mendengar obrolan sambil mengiyakan kadang-kadang. tapi saat saya mulai tertarik pada suatu pembicaraan, orang sering menganggap kata-kata saya terlalu serius.

sebenarnya dari saya kecil, saat saya seumuran anak SD saya mulai sadar, kalau teman-teman lain marah jika di ejek-ejek dengan nama orang tua, atau ejekan lain khas anak-anak SD, saya malah tidak pernah meladeni ejekan-ejekan itu, saya malah diam saja dan tidak perduli dengan mereka, saya menganggap itu trik supaya meraka bosan karena tidak dapat "feed back" setelah mengejek saya. tetapi itu mungkin justru membangun karakter saya menjadi cuek dan apatis dengan keadaan sekitar. saya berkesimpulan bahwa mungkin karena itulah saya menjadi yang sekarang ini. sebenarnya karakter semacam ini ada baik dan tidak baiknya, menurut saya dengan gaya saya yang seperti ini, saya jadi tidak terlalu suka mendengar gosip dan semacamnya, tapi sisi lain saya jadi kurang bisa "bergaul" dengan orang lain. satu lagi penyebab rasa cuek yang ada di diri saya, mungkin dikarenakan saya seakan punya "dunia sendiri" saya asik dengan fikiran-fikiran saya. lebih suka membawa diri saya pada kegiatan lain, seperti menggambar atau mendengarkan musik, atau mengerjakan proyek-proyek kecil saya untuk membuat sesuatu dan sekedar memikirkan ide-ide kreatif lain atau sekedar memikirkan kata-kata untuk isi blog ini. dan saya senang dengan hal itu.

jadi kesimpulannya apa? baiklah saya akan membuat kesimpulan dari tulisan ini, walaupun sikap individualis saya ini saya anggap sebuah gangguan, tapi saya tidak pernah merasakan kesepian, karena saya punya dunia saya sendiri, tapi bukan berarti saya tidak mencoba untuk belajar mengakrabkan diri dengan orang lain, saya tetap belajar untuk menyeimbangkan kehidupan saya ;)