siapa berani menabur angin dia yang akan menuai badai, siapa yang berani menyulut api dia harus bersiap untuk terbakar, kini peribahasa itu sedang saya alami, saya berusaha ikuti kata hati mengesampingkan bisikan, berjalan di atas tali, menuju apa yang ada dalam impian, walau sebenarnya saya tidak tahu apa yang ada di depan saya nanti, yang pasti saya tetap berjalan.
mungkin hari ini tak lagi sama dengan kemarin, tapi saya yakin saya bisa menghadapi, saya yang melakukan, saya yang bertanggung jawab, optimis. sekarang dua teman saya menjauhi saya, bukan berarti mereka jahat, mereka baik, namun hanya saja saya mencoba menjadi diri saya sendiri. dan setelah kejadian ini, kata "kami" tak lagi menjadi "kami", sebab telah menjelma menjadi aku dan mereka.
semua pernyataan-pernyataan yang keluar dari mulutku atau pun mereka mungkin belum menjawab pertanyaan dan misteri yang ada di depan sana. hanya waktu yang menjawab. hanya tuhan yang menentukan, tetap lakukan yang terbaik agar dapat yang terbaik. tuhan kita sama, tuhan kita menyaksikan apa yang tampak dan apa yang ada di hati, semoga semua diantara kita diberi petunjuk-Nya.
dinding itu kini semakin meninggi, dan aku berdiri di luar, bermain hujan sampai badai datang, atau seseorang yang aku harapkan benar-benar datang untuk menawarkan perlindungan :)